BAGAIMANA MEMPOSISIKAN HIMNI DENGAN ORGANISASI NIAS LAINNYA ???

Oleh: Ben Lase (Ama Evan)

Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini di kalangan masyarakat Nias, nama Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) sedang bergaung. Termasuk antusiasme para pengurus dalam acara Musda HIMNI bulan April 2017 lalu, dan adanya pembentukan DPD HIMNI di Tingkat Propinsi dan DPC HIMNI di tingkat Kabupaten atau Kotamadya, bahkan saat ini di bawah kepemimpinan Bapak Yusman Ziliwu, DPD HIMNI Jawa Barat terdapat 19 DPC Kota dan Kabupaten, salah satunya DPC HIMNI Kota Bandung. Hampir 16 tahun organisasi HIMNI ini berkibar, dan telah membentuk pribadi-pribadi pemimpin yang berkarakter serta berwawasan luas. Pemimpin-pemimpin ini yang pada akhirnya mendapat posisi yang sangat penting dalam sistem pemerintahan di Nias, misalnya sebagai Bupati Nias dan Bupati Nias Selatan. Hal ini yang semestinya diapresiasi dengan baik oleh warga Nias. Namun keberhasilan seorang pemimpin akan terlihat di akhir masa kepemimpinannya.

Suatu hal yang sangat wajar apabila mayoritas masyakat Nias masih mempertanyakan mengenai HIMNI dikarenakan masih belum optimal sosialiasi dan edukasi mengenai organisasi ini yang diharapkan tidak sesaat atau pada moment tertentu saja tetapi berkelanjutan. Benar kata pepatah “TIDAK KENAL MAKA TIDAK SAYANG”. Jadilah Organisasi yang dicintai dan diikuti, bukan hanya terkenal.

Salah satu wacana yang cukup mengelitik pemikiran kita sebagai warga Nias, ”BAGAIMANA POSISI HIMNI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ORGANISASI NIAS LAINNYA?” Misalnya dengan HKNB di Bekasi, PAMANIS di Bandung, Gereja BNKP di beberapa daerah, Himpunan Marga, dan lain-lain. Hal sangat penting dibahas, dan diulas oleh DPP HIMNI, serta duduk bersama organisasi lain tersebut secara resmi. Supaya dapat dirumuskan Hubungan Inter Organisasi yang justru membentuk Simbiosis yang saling menguntungkan. Suatu kenyataan bahwa banyak warga Nias yang terlibat dalam beberapa organisasi termasuk HIMNI. Yang menjadi pertanyaan, “Apakah posisi organisasi2 tersebut setara?” dan “Bagaimana bentuk hubungan ideal untuk meminimalisasikan konflik?”.

Sepatutnya perlu ada penegasan bahwa HIMNI sungguh-sungguh Organisasi Massa. Kita masih ingat dengan masalah yang dihadapi oleh Suatu Ormas besar sekitar 1 bulan lalu yang beberapa anggotanya bersikap tegas “kabur” karena merasa perubahan arah orientasi organisasi. Seperti telah kita ketahui HIMNI adalah Organisasi Massa, biarlah tetap seperti itu. Organisasi massa atau disingkat ormas adalah suatu istilah yang digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis massa yang tidak bertujuan politis. Bentuk organisasi ini digunakan sebagai lawan dari istilah partai politik. Ormas dapat dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan atau tujuan, misalnya agama, pendidikan, sosial.

Saat ini, kita coba Fokus dengan TOPIK di atas. Saya berharap beberapa penjelasan di bawah ini dapat membantu kita dalam merumuskan sifat kerjasama dan bentuk hubungan HIMNI dengan berbagai organisasi Nias lainnya secara tepat, kondusif dan konstruktif.

Ada tiga jenis hubungan antar-organisasi:
• Hubungan berpasangan (dyad relationship atau pairwise relationship).
• Hubungan seperangkat organisasi (interorganization set) – ada organisasi yang menjadi sentral.
• Hubungan jejaring (interorganizational networks) – lebih inklusif.

Beberapa hal kondisi Lingkungan yang menjadi pertimbangan sebagai berikut:
a). Kapasitas lingkungan:
–Berkaitan dengan ketersediaan sumber daya di lingkungan yang akan mempengaruhi ada tidaknya hubungan antar-organisasi. Termasuk sumber daya manusia dalam HIMNI.
–Jika kapasitas lingkungan rendah maka sedikit kerja sama antar-organisasi.
–Jika kapasitas lingkungan rendah atau sedikit sumber daya yang tersedia di lingkungan, maka akan semakin banyak organisasi yang saling bekerja sama atau hubungan antar-organisasi tinggi.
–Jika lingkungannya kaya maka lebih banyak organisasi yang saling berhubungan karena adanya sumber daya yang cukup.

b). Homogenitas-heterogenitas:
• Lingkungan yang homogen atau heterogen berdampak pada kisaran organisasi yang berinteraksi. Homogen karena kita semua adalah satu warga Nias. Heterogen karena adal perbedaan marga, asal kampung, perbedaan agama, dan lainnya.
• Lingkungan yang heterogen memberi ruang atau kapasitas untuk interaksi dengan kisaran yang lebih luas. Artinya,perbedaan dalam lingkungan warga Nias hendaknya dianggap “Kekayaan Keberagaman”.
• Lingkungan heterogen menyuburkan program organisasi yang kemudian akan menyumbang pada hubungan antar-organisasi tingkat lebih tinggi.

c). Stabilitas-instabilitas:
–Keadaan lingkungan yang stabil mengurangi kebutuhan organisasi berinteraksi. Contoh,dalam kondisi warga Nias di suatu wilayah mengalami musibah, maka dapat meningkatkan hubungan interaksi sesama warga Nias karena kepedulian yang tinggi.
–Keadaan stabil ini memungkinkan membangun hubungan yang formal dan rutin.

d). Terkonsentrasi-menyebar:
–Ketika banyak organisasi terkonsentrasi menyumbang pada interaksi antar-organisasi. Contoh, dalam satu kota seperti di Kota Bandung, ada beberapa organisasi Nias seperti HIMNI Kota Bandung, Himpunan Warga Nias Bandung dan Sekitarnya (HWNBS), Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nias Bandung (IPMN), Banua NIha Keriso Protestan (BNKP) Bandung,Orahua Ono Niha Bandung Timur, dan lain sebagainya.

e). Turbulensi:
–Ketika turbulensi meningkat maka harapannya laju hubungan antar-organisasi juga tinggi.

Kiranya “Talifusogu fefu” warga Nias memberikan sumbangsaran demi kemajuan organisasi Nias dimanapun dan membantu memberi jawaban atas kebingungan sebagian warga Nias akan maraknya organisasi Nias yang ada saat ini.

Saohagolo,Ya’ahowu !

Ama Evan Lase
Bendahara HIMNI DPC Kota Bandung
HIMNI DPC KOTA BANDUNG

Mewujudkan Masyarakat Nias Kota Bandung Yang Berkualitas , Mandiri, Dan Berdampak Positif Dengan Bersinergi Dan Soliditas. Salam HIMNI Bersatu Kita Bisa Nias Pulau Impian.

Ikuti Sosial Media Himni:

Tinggalkan Komentar

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama